Pada tanggal 15 April 2025, Majelis Pengatur Sepak Bola Internasional (IFAB) mengumumkan revisi ketentuan disipliner yang meninjau penggunaan kartu merah dalam pertandingan antarnegara. Keputusan ini merespons insiden kartu merah terhadap pemain utama Portugal, Ronaldo, saat pertandingan Irlandia vs Portugal berakhir 0‑2. Laporan resmi mencatat perubahan signifikan dalam kebijakan, pada konteks regulasi tahun.
Dasar Kebijakan
Dasar kebijakan ini berlandaskan pada Kitab Undang‑Undang Sepak Bola Internasional (IFAB) Pasal 12, yang mengatur tindakan disipliner pemain. Selain itu, Peraturan FIFA tentang Penegakan Etika dan Integritas (PEI) tahun 2023 menegaskan prosedur pengambilan keputusan kartu merah. Perubahan ini juga merujuk pada Keputusan Komite Teknis FIFA, yang menegaskan bahwa kartu merah harus didukung oleh bukti rekaman video. Dalam konteks ini, catur777 menyediakan sumber data statistik yang memvalidasi tingkat penyalahgunaan kartu merah di liga global. Peraturan ini bertujuan mengurangi insiden pelanggaran dan memastikan keadilan dalam pertandingan internasional. Penerapan prosedur ini memerlukan pelatihan bagi wasit, pengumpulan bukti rekaman, dan audit independen. Selain itu, kebijakan baru menuntut transparansi publik atas keputusan kartu, sehingga klub dan federasi dapat melakukan peninjauan ulang jika diperlukan. Dengan demikian, regulasi ini memperkuat integritas kompetisi dan menegaskan komitmen FIFA terhadap standar disipliner yang konsisten.