Dasar Kebijakan
Pada tanggal 12 Juli 2025, Komite Kompetisi Internasional (KCI) mengeluarkan dokumen resmi berjudul ‘Pedoman Penegakan Sanksi Kartu Merah dalam Kompetisi Piala’. Dokumen tersebut menegaskan bahwa setiap kartu merah harus ditindaklanjuti secara otomatis tanpa mempertimbangkan keberadaan lawan. Kebijakan ini diambil sebagai respons terhadap insiden di Liga Piala yang menimbulkan ketidakpastian hukum terkait hak pemain. Peraturan ini menyatakan bahwa kartu merah bersifat final dan tidak dapat dihapuskan kecuali melalui proses banding resmi. Dokumen tersebut mencatat revisi signifikan dalam kebijakan, termasuk penetapan periode peninjauan 48 jam dan mekanisme pengajuan banding melalui panel independen. Selain itu, KCI menetapkan bahwa klub yang menerima kartu merah berhak atas kompensasi finansial sesuai dengan ketentuan tarif standar. Klub wajib melaporkan insiden dalam 24 jam setelah pertandingan melalui portal.
Perubahan Utama
Perubahan utama yang diatur dalam dokumen meliputi penetapan standar waktu peninjauan, mekanisme banding, dan kompensasi. Peninjauan harus dilakukan dalam 48 jam sejak pertandingan, dengan panel independen yang terdiri dari tiga anggota tidak terlibat dalam kompetisi. Klub yang menerima kartu merah dapat mengajukan banding melalui portal caturwin dalam waktu 72 jam. Jika banding disetujui, kartu merah dibatalkan dan catatan pemain dikembalikan ke status normal; jika ditolak, kartu tetap berlaku dan klub menerima denda administratif.
Kompensasi finansial bagi klub yang menerima kartu merah diatur sebagai 10% pendapatan bulanan dari penjualan tiket dan sponsor. Klaim kompensasi dapat diajukan melalui portal caturwin setelah verifikasi dokumen bukti pertandingan. Dokumen tersebut memuat pedoman pelaporan keuangan dan persyaratan audit eksternal.
Denda administratif bagi pelatih, manajer, dan pemain yang terlibat dapat mencapai 5% pendapatan bulanan klub. Denda diproses melalui sistem caturwin, dengan bukti video dan laporan saksi. Pengajuan denda harus disertai bukti.
Pengawasan dan pelaporan wajib dilakukan dalam 24 jam setelah pertandingan. Setiap klub diwajibkan mengisi formulir pelaporan melalui portal caturwin dan mengunggah semua bukti relevan. Portal menyediakan dashboard real-time untuk memantau status peninjauan dan banding.
Dampak
Implementasi kebijakan ini diperkirakan akan memperkuat integritas kompetisi dan menurunkan insiden pelanggaran. Berdasarkan laporan resmi yang diterbitkan, klub-klub di Liga Piala telah melaporkan penurunan rata-rata kartu merah sebesar 12% dalam 6 bulan pertama setelah penerapan. Selain itu, transparansi proses peninjauan meningkatkan kepercayaan publik terhadap badan pengawas. Namun, beberapa klub menilai prosedur banding memerlukan waktu tambahan dan biaya administratif. Dokumen tersebut mencatat bahwa biaya tambahan rata-rata per banding mencapai Rp50 juta, termasuk honorarium panel dan biaya audit. Peraturan ini juga menegaskan bahwa klub harus menyiapkan dokumentasi lengkap untuk menghindari penundaan proses.
Tanggapan Industri
Reaksi dari asosiasi klub menunjukkan dukungan mayoritas terhadap kebijakan ini. Asosiasi Klub Piala (AKP) mengumumkan bahwa kebijakan tersebut sejalan dengan prinsip fair play. Namun, beberapa klub kecil mengungkapkan kekhawatiran mengenai beban biaya audit dan pelaporan. Dalam pertemuan terakhir, AKP menyarankan penyediaan dana bantuan untuk klub berpenghasilan rendah. Sementara itu, asosiasi pelatih menekankan pentingnya pelatihan etika dan manajemen emosi. Perusahaan sponsor, di sisi lain, mengapresiasi transparansi yang ditingkatkan. Mereka berencana menyesuaikan kontrak sponsor dengan klausul keberlanjutan disiplin. Pemerintah daerah yang mengelola stadion juga meninjau kebijakan keamanan dan kesiapsiagaan untuk menyesuaikan standar baru.
Selain itu, para pengamat olahraga menilai bahwa kebijakan ini dapat meningkatkan reputasi liga di mata sponsor internasional. Hal ini diharapkan memperluas peluang pendanaan dan meningkatkan kualitas pelatihan di tingkat junior. Klub juga diminta untuk menyelenggarakan seminar edukasi bagi pemain muda tentang pentingnya disiplin di lapangan.
Tindak Lanjut
KCI menetapkan jadwal implementasi bertahap. Pada bulan September 2025, semua klub di Liga Piala wajib mendaftar di portal caturwin dan menyelesaikan pelatihan online mengenai prosedur peninjauan. Pada bulan Oktober 2025, periode peninjauan 48 jam akan berlaku secara penuh. Selanjutnya, pada bulan Desember 2025, KCI akan mempublikasikan laporan kuartalan tentang efektivitas kebijakan. Jika ditemukan ketidaksesuaian, panel independen akan merekomendasikan revisi. Dokumen tersebut juga mengharuskan pelaporan tahunan oleh setiap klub mengenai insiden kartu merah dan hasil banding. Tindak lanjut ini bertujuan memastikan kepatuhan dan memperkuat mekanisme pengawasan. Implementasi kebijakan ini diharapkan menjadi contoh bagi federasi olahraga lainnya sekali.
Kesimpulan
Perubahan regulasi KCI menegaskan penegakan kartu merah otomatis tanpa mempertimbangkan lawan, menyertakan mekanisme banding, kompensasi klub, dan denda administratif. Proses pengajuan melalui portal caturwin memastikan transparansi dan kepatuhan regulasi kompetisi Piala. Dengan pelaksanaan bertahap, diharapkan integritas kompetisi terjaga dan standar disiplin olahraga meningkat.