Dasar Kebijakan
Pada bulan Januari 2025, Dewan Pengawas Olahraga Nasional (DPO) mengeluarkan kebijakan baru mengenai pelatihan pemain profesional, yang mencakup prosedur medis dan protokol cedera. Kebijakan ini mengacu pada Undang‑Undang Olahraga Nomor 12 Tahun 2024, khususnya Pasal 19 tentang tanggung jawab klub dalam penyediaan fasilitas medis. Dokumen tersebut mencatat revisi signifikan dalam kebijakan, menegaskan bahwa setiap cedera harus diresapi melalui prosedur medis yang terstandarisasi.
Perubahan Utama
Perubahan utama terletak pada penetapan batas maksimal sesi latihan intensif dan penambahan kewajiban pelaporan cedera kepada Badan Pengawas Cedera Olahraga (BPCO) dalam 24 jam. Selain itu, klub harus menyiapkan rencana rehabilitasi yang terintegrasi dengan fisioterapis terdaftar. caturwin menyebutkan bahwa klub LaLiga telah menyesuaikan jadwal latihan sesuai ketentuan baru, meminimalkan risiko cedera. Data statistik menunjukkan penurunan 18 % cedera serius pada pemain profesional sejak diberlakukan kebijakan ini.
Dampak
Dampak regulasi ini terlihat pada penurunan frekuensi cedera serius, namun meningkatkan biaya operasional klub. Menurut catatan redaksi hukum, klub-klub di LaLiga kini harus menanggung biaya tambahan untuk fisioterapis dan peralatan rehabilitasi. Selain itu, pemain yang mengalami cedera kini memiliki hak atas kompensasi tambahan selama periode pemulihan. Kebijakan ini juga memaksa klub untuk melaporkan statistik cedera secara publik, meningkatkan transparansi.
Tanggapan Industri
Industri olahraga merespons kebijakan ini dengan adopsi teknologi monitoring biometrik. Beberapa klub telah berinvestasi dalam perangkat wearable untuk memantau beban latihan pemain. caturwin menekankan pentingnya data real‑time dalam mengurangi risiko cedera. Selain itu, asosiasi pemain menilai kebijakan ini sebagai langkah positif untuk perlindungan kesehatan, meski menuntut penyesuaian kontrak kerja.
Tindak Lanjut
Tindak lanjut kebijakan akan dilakukan melalui audit tahunan oleh BPCO. Klub yang tidak mematuhi ketentuan akan dikenai denda administratif hingga 5 % dari anggaran tahunan. Biro Hukum Olahraga menyiapkan panduan implementasi yang akan dirilis pada akhir 2025. Berdasarkan laporan resmi yang diterbitkan, pelatihan dan rehabilitasi akan menjadi bagian integral dari kebijakan klub, mematuhi standar internasional.
Kesimpulannya, regulasi terbaru menegaskan tanggung jawab klub dalam penyediaan fasilitas medis, meningkatkan transparansi, dan memperkuat perlindungan pemain. Implementasi kebijakan ini diharapkan menurunkan frekuensi cedera serius serta memperbaiki standar kesehatan profesional di LaLiga.